
Memahami Teripang, Hewan Laut yang Mirip Cacing
Teripang merupakan hewan laut yang wujudnya mirip cacing, bergerak lelet, serta diketahui pula selaku timun laut. Hewan ini tercantum invertebrata yang hidup di bawah laut.
Julukan timun laut diberikan pada teripang sebab hewan tersebut memiliku badan yang lonjong serta tidak biasa, yang nampak mirip mentimun gendut.
Dikutip dari National Geographic, Sabtu( 4/ 3/ 2023), nama ilmiahnya merupakan Holothuroidea, serta diperkirakan di segala lautan bumi ini, ada 1. 250 spesies teripang yang diketahui.
Makhluk laut ini tercantum dalam echinodermata, yang mencakup bermacam tipe invertebrata laut, semacam bulu babi, bintang laut, serta dolar pasir.
Bagi National Wildlife Federation, teripang mempunyai dimensi badan berkisar antara 1, 9 Centimeter sampai 1, 8 m, serta habitatnya terletak di segala lautan Bumi, dari perairan dangkal sampai laut dalam, apalagi di dalam palung.
Teripang tidak cuma hewan laut yang liar di alamnya, tetapi makhluk ini pula dibudidayakan.
Salah satunya di Indonesia, semacam dilansir dari web Tubuh Studi serta Inovasi Nasional( BRIN) kalau teripang ataupun timun laut yang dibudidayakan di Maluku mempunyai nilai ekonomi yang sangat besar serta sangat laku di pasar ekspor.
Anatomi serta reproduksi unik teripang
Semacam dikutip dari Live Science, yang dilansir dari novel Marine Benthic Fauna of Chilean Patagonia”( Nature in Focus, 2010), teripang mempunyai anatomi internal yang relatif simpel. Di antara lain terdiri dari 3 bagian utama, ialah pencernaan, reproduksi serta respirasi.
Kendati tercantum hewan lunak serta tidak mempunyai tulang, tetapi spesies hewan tidak bertulang memiliki keahlian buat menyelaraskan kerangka badan mereka, sebab terdapatnya pelat mikroskopis kalsium karbonat yang tersebar di dasar kulit.
Sehingga, bagi periset di University of Alaska Shouteast, dikala hewan tidak bertulang semacam teripang merasa terancam oleh predator, hingga dia hendak menyelaraskan lempeng kerangka yang hendak membuat badannya jadi kaku.
Saluran pencernaan timun laut ataupun teripang ini terdiri dari usus panjang yang melingkat antara mulut serta anus, yang ukurannya dapat 2- 3 kali panjang badannya.
Menariknya, teripang mempunyai sikap unik dikala dia merasa tekanan pikiran, takni menghasilkan segala sistem pencernaannya, tetapi mereka hendak bisa meningkatkan kembali penggantinya cuma dalam sebagian pekan.
Sedangkan itu, sistem respirasi timun laut terdiri dari 2 struktur respirasi yang terletak di kedua sisi saluran pencernaan.
Dikala air mengalir ke dalam badan teripang lewat 2 pangkal 2 tumbuhan respirasi berupa Y di anus, hingga oksigen hendak ditransfer melintasi selaput tipis ke dalam rongga badan.
Kenyataan menarik reproduksi teripang, ialah sebagian dari spesies ini bereproduksi secara intim lewat pembuahan eksternal.
Bila mani serta telur teripang ini berjumpa di dalam air, hingga pembuahan hendak bisa terjalin.
Pejantan timun laut sedikitnya menghasilkan ratusan ribu mani, begitu pula dengan sel telur pada betina, yang membolehkan buat tingkatkan terbentuknya pembuahan.
Nantinya, larva teripang hendak hanyut menjajaki arus sampai kesimpulannya berkembang lumayan besar buat melekat di bawah laut.
Dalam riset yang diterbitkan di harian Ecology and Evolution, para ilmuwan pula sudah mengenali, paling tidak terdapat 16 spesies teripang yang bereproduksi secara aseksual, dengan membelah jadi 2.
Tiap separuh dari teripang yang terbelah ini hendak meregenerasi organ yang lenyap. Metode ini pada dasarnya merupakan teripang jadi tiruan dari hewan aslinya, ataupun dengan kata lain mengkloning dirinya sendiri.