TAHAP AWAL DI 35 MERCHANT JEPANG
Pada tahap pertama, masyarakat Indonesia sudah bisa menggunakan QRIS di 35 merchant Negeri Sakura. Cukup dengan memindai JPQR Global menggunakan aplikasi pembayaran domestik, baik melalui mobile banking dari 14 bank nasional/daerah maupun dompet digital populer.
Implementasi akan terus diperluas sehingga jangkauan merchant di Jepang makin banyak, memudahkan wisatawan Indonesia bertransaksi. Sebaliknya, merchant di Indonesia juga akan dibuka bagi masyarakat Jepang agar mereka bisa bertransaksi cukup dengan memindai QRIS menggunakan aplikasi pembayaran dari negaranya.
Perluasan QRIS ke Jepang merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia (BI), Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), Payment Japan Association (PJA), operator JPQR Global Netstars, serta sejumlah mitra internasional lainnya.
Tujuannya, memberikan kenyamanan dan efisiensi transaksi lintas negara, sekaligus mempererat hubungan ekonomi Indonesia–Jepang.
GAME CHANGER EKONOMI DIGITAL
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut perluasan ini sebagai tonggak bersejarah bagi sistem pembayaran Indonesia.
“Sejak diluncurkan enam tahun lalu, QRIS telah menjadi game changer bagi ekosistem pembayaran digital dan memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia, yang kini telah mencapai 57 juta pengguna,” kata Perry dalam keterangan tertulis dikutip CNBC Indonesia, Minggu (17/8).
BI menegaskan komitmennya untuk terus memperluas interkoneksi QRIS ke berbagai negara lain.
QRIS BERIKUTNYA DENGAN CHINA
Sejalan dengan itu, BI bersama People’s Bank of China (PBoC) mulai melakukan uji coba interkoneksi QRIS dengan sistem pembayaran digital Tiongkok. Jika berhasil, perluasan QRIS ke China akan mempermudah perdagangan antarnegara, khususnya untuk UMKM, dan mendorong pertumbuhan pariwisata kedua negara.
Uji coba melibatkan ASPI, UnionPay International (UPI), serta penyelenggara jasa sistem pembayaran lainnya.
Hingga Juni 2025, implementasi QRIS antarnegara sendiri telah mencatat hasil signifikan yaitu
1. Indonesia–Thailand: 994.890 transaksi senilai Rp437,54 miliar sejak Agustus 2022.
2. Indonesia–Malaysia: 4,31 juta transaksi senilai Rp1,15 triliun sejak Mei 2023.
3. Indonesia–Singapura: 238.216 transaksi senilai Rp77,06 miliar.